1.
KATUP(VALVE)
Mekanisme katup pada mesin 4 langkah berfungsi
mengatur pembukaan dan penutupan katup·katup. Mekamisme katup ini dirancang
sedemikian rupa, sehingga porus nok(camshaft) berputar satu kali untuk
menggerakkan katup hisap dan katup buang setiap dua kali putaran poros engkol.
Bagian-bagian
mekanisme katup:
a)
katup (valve), berfungsi membuka dan
menutup saluran isap dan buang. Diameter katup isap dibuat lebih besar daripada
diameter katup buang.
b)
Dudukan katup, sebagai tempat
duduknya kepala katup.
c)
Pegas katup, berfungsi mengembalikan
katup pada dudukan semula setelah katup bekerja (membuka).
d)
Taper (valve lifter), berfungsi
memindahka gcrakan bubungan (nok) ke tuas katup {rocker arm) melalui batang
penekan (push rod).
e)
Batang penekan (push rod), berfungsi
meneruskan gerakan tapet ke ujung tuas katup.
Batang penekan hanya terdapat mekanisme katup yang
poros noknya di blok silinder dan katup-katupnya terdapat pada kepala silinder
tuas katup (rocker arm), berfungsi menekan batang katup, sehingga katup dapat
membuka. Celah (kerenggangan) antara rocker arm dan push rod disebut celah
katup.
Beberapa model mekanisme katup ada beberapa model
dalam pemindahan putaran dari poros engkol ke poros nok, antara lain:
a)
Model timing gear
Model ini digunakan pada mekanisme katup mesin OHC
(Over Head Valve}, di mana poros noknya berada di dalam blok silinder. Model
ini sudah jarang dipakai, karena timing geanya menimbulkan bunyi yang berisik
dibanding model Iain.
b)
Model timing chain.
Model ini diterapkan pada mesin OHC (Over Head
Camshaft) dan DOHC (Dual Over Head Camshaf), di mana. poros noknya berada di
atas kepala silinder. Poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui rantai
(timing chain).
c)
Model timing belt
Model ini poros nok
digerakkan oleh poros engkol melalui sabuk bergerigi(belt). Penggunaan sabuk
bergigi ini tidak menimbulkan bunyi berisik, tidak memerlukan pelumasan, tidak
memerlukan penyetelan tegangan,
dan lebih ringan. Oleh karena kelebihan itu,
model timing belt ini lebih banyak diterapkan pada mesin bensin.
dan lebih ringan. Oleh karena kelebihan itu,
model timing belt ini lebih banyak diterapkan pada mesin bensin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar