Kamis, 16 November 2017

Sebab Dan Akibat Terjadi Kecelakaan Pada Pesawat Terbang


1.1.       Latar belakang.
Ketika mendapati informasi mengenai kecelakaan pesawat yang mengerikan, seringkali timbul pertanyaan tentang keamanan pesawat dan hingga adanya ancaman terorisme.  Namun demikian, sampai fakta diketahui, berspekulasi tentang apa yang mungkin benar-benar jadi penyebab kecelakaan merupakan tindakan yang tidak bijaksana.
Namun ada juga beberapa faktor yang menyebabkan terjadi kecelakaan pada pesawat terbang seperti
1.              Faktor Teknis. Ada 4 kemungkinan penyebab;cuaca, kondisi pesawat, infrastruktur penerbangan dan human error
2.              Faktor non-Teknis.  Ada 3 kemungkinan penyebab; Regulasi pemerintah, quality control, serta kultur dan struktur masyarakat.

1.2.       Tujuan.
Pada pembahasan ini kita akan melihat dan mencari tau beberapa kecelakaan yang di akibatkan oleh kelalaian dan kurangnya perawatan yang di lakukan kepada pesawat terbang dan juga meningkatkan keselamatan guna menghindari dari kejadian yamg tidak kita inginkan.

2.             Insiden yang pernah terjadi (semoga tidak terulang lagi)

Alaska Airlines Penerbangan 261 merupakan sebuah penerbangan terjadwal dari Bandar Udara Internasional San Francisco menuju Bandar Udara Internasional Seattle-Tacoma. Pesawat ini membawa 83 penumpang dan 5 awak kabin. Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 88 orang. Pesawat jatuh di Samudera Pasifik di dekat Kepulauan Anacapa setelah gagal mendarat di Los Angeles. Kecelakaan ini disebabkan oleh kegagalan sistem trim horizontal, di mana akibat kelalaian perawatan (kelalaian pelumasan), mekanisme baut penggerak trim horizontal menjadi macet dan ketika coba dibebaskan, mekanisme trim tersebut menjadi aus dan patah, membuat trim horizontal terlepas dari penggerak dan berada di posisi naik, membuat pesawat menukik tajam dan jatuh ke laut. Pesawat tersebut hancur berkeping-keping saat menghantam laut, menewaskan seluruh penumpang dan krunya.

Aeroperu Penerbangan 603 adalah sebuah Boeing 757-200 milik maskapai Aeroperu yang berangkat dari Lima, Peru, menuju ke Santiago, Chili. Pesawat ini jatuh di Samudera Pasifik, dekat Pasamayo, Peru. Kru pesawat itu adalah dua pilot yang elit. Kapten Eric Schreiber, dan Ko-Pilot David Fernandez.
Tak lama setelah lepas landas, horisontal buatan pesawat tersebut rusak. Ini terbukti horisontal buatan tersebut tak bergerak ketika pesawat menanjak. Ditambah lagi, Kapten Schreiber dan Ko-Pilot Fernandez terbang pada malam hari, di atas laut. Mereka tak punya visual untuk terbang. Kali ini, mereka hanya bisa bergantung pada ATC. Kemudian, alarm menyala, memperingatkan bahwa pedal kemudi pesawat mengalami rudder ratio. Alarm kedua menyala, dan menyatakan pesawat terbang terlalu cepat. Lalu, alarm selanjutnya menyala dan memberi peringatan bahwa pesawat terbang terlalu pelan.
Alarm terakhir menyatakan bahwa pesawat terbang terlalu rendah. Akhirnya, mereka memutuskan untuk kembali ke Lima, saat mereka ada di atas laut. Namun, radar darat menyatakan bahwa pesawat AeroperĂș itu terbang terlalu tinggi. "Aeroperu 603, kau terbang pada ketinggian 9700 kaki." kata menara pengawas. "9700? Kami kali ini masih terbang terlalu rendah!" kata Ko-Pilot Fernandez agak marah. Tak lama kemudian, pesawat tersebut miring ke kiri dan sayapnya menghantam air. Kru bisa merasakan guncangannya. "Naikkan pesawatnya! Kita akan menabrak air!" kata Ko-Pilot.
Akhirnya, pesawat itu jatuh di Samudera Pasifik. Menara mencoba memanggil, namun tak ada jawaban. 61 orang penumpang, dan 9 orang kru, tewas. Mereka gagal melakukan pendaratan darurat karena pesawat menghantam air.
Setelah diselidiki, ternyata penyebabnya adalah sebuah masalah kecil. Sebelum terbang ke Santiago, mekanis yang mengecek pesawat 757 itu menempelkan sebuah segel. Setelah dicek, segel plastik itu tak dilepas. Segel tersebut menghalangi pitot-statik probe, yang berfungsi sebagai pengukur perbedaan tekanan udara yang memungkinkan instrumen dasar pesawat, seperti altimeter dan horizon buatan, bekerja). Itulah penyebab jatuhnya pesawat Aeroperu 603. Sementara itu, ketinggian yang tercantum di radar, adalah salah.

Aloha Airlines Penerbangan 243 - Kecelakaan terjadi pada maskapai Aloha Airlines Boeing 737 N73711 tanggal 28 April 1988 akibat lepasnya sepertiga atap di bagian belakang kokpit pesawat. Walau begitu pesawat masih dapat mengudara sekitar 15 menit setelah menukik turun dari ketinggian 24.000 kaki dengan kecepatan sekitar 600 km perjam karena hilangnya dekompresi di kabin pesawat. Pada saat kejadian berlangsung, para penumpang yang duduk dibagian depan (Kelas I) tidak mendapatkan tabung oksigan karena selang oksigan dibagian atas telah hilang. Salah seorang pramugari tersedot keluar pesawat dan tidak ditemukan mayatnya hingga saat ini di lautan Pasifik dekat Hawaii. Beberapa hari kemudian tim penyelidik dari NTSB dan badan yang terkait lainnya mewawancarai semua penumpang untuk mengumpulkan informasi. Salah satu penumpang melihat dan mengetahui adanya retakan kecil sekitar 15 sentimeter yang berada dekat dengan pintu depan pesawat bagian depan sebelum pesawat tinggal landas. Jaraknya sekitar satu setengah meter kebelakang dari pintu kiri depan pesawat. Penumpang tersebut melihat dengan jelas ketika dia sedang menaiki tangga untuk masuk ke pesawat. Namun dia tidak memberitahukan masalah ini kepada siapapun.

Air India Penerbangan 855 adalah sebuah Pesawat Boeing B-747-237B yang jatuh di Bombay (Mumbai), India setelah lepas landas dari Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji pada 1 Januari 1978. Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 190 orang dan 23 awak dan hingga kini merupakan kecelakaan pesawat terbesar dalam sejarah India.
Pesawat tersebut sedang dalan perjalanan dari Bombay ke Dubai dan telah bersiap untuk lepas landas. Saat lepas landas pesawat mengalami kerusakan instrumen (indikator belok pesawat), membuat pilot kebingungan dan pesawat berbelok tanpa disadari dan hingga akhirnya jatuh dan seluruh penumpang dan awak pesawat tewas.
Berikut adalah beberapa kecelakaan yang terjadi yang di akibatkan dalam kelalaian dalam bekerja dan dalam perawatan, semoga kejadian tersebut tidak pernah terulang lagi dan juga dapat menjadi pelajaran agar dapat menjadi pelajaran agar terhindar dari hal yang tak diinginkan.



DAFTAR PUSTAKA

·                https://en.wikipedia.org/


Mekanisme Katup Pada Mesin Bermotor Piston

1.                  KATUP(VALVE)

Mekanisme katup pada mesin 4 langkah berfungsi mengatur pembukaan dan penutupan katup·katup. Mekamisme katup ini dirancang sedemikian rupa, sehingga porus nok(camshaft) berputar satu kali untuk menggerakkan katup hisap dan katup buang setiap dua kali putaran poros engkol.

http://otomotif.web.id/image/1.16.jpg

Bagian-bagian mekanisme katup:
a)                  katup (valve), berfungsi membuka dan menutup saluran isap dan buang. Diameter katup isap dibuat lebih besar daripada diameter katup buang.
b)                 Dudukan katup, sebagai tempat duduknya kepala katup.
c)                  Pegas katup, berfungsi mengembalikan katup pada dudukan semula setelah katup bekerja (membuka).
d)                 Taper (valve lifter), berfungsi memindahka gcrakan bubungan (nok) ke tuas katup {rocker arm) melalui batang penekan (push rod).
e)                  Batang penekan (push rod), berfungsi meneruskan gerakan tapet ke ujung tuas katup.

Batang penekan hanya terdapat mekanisme katup yang poros noknya di blok silinder dan katup-katupnya terdapat pada kepala silinder tuas katup (rocker arm), berfungsi menekan batang katup, sehingga katup dapat membuka. Celah (kerenggangan) antara rocker arm dan push rod disebut celah katup.
Beberapa model mekanisme katup ada beberapa model dalam pemindahan putaran dari poros engkol ke poros nok, antara lain:



a)                  Model timing gear 
Model ini digunakan pada mekanisme katup mesin OHC (Over Head Valve}, di mana poros noknya berada di dalam blok silinder. Model ini sudah jarang dipakai, karena timing geanya menimbulkan bunyi yang berisik dibanding model Iain.

http://otomotif.web.id/image/1.17.jpg

b)                 Model timing chain.
Model ini diterapkan pada mesin OHC (Over Head Camshaft) dan DOHC (Dual Over Head Camshaf), di mana. poros noknya berada di atas kepala silinder. Poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui rantai (timing chain).

http://otomotif.web.id/image/1.18.jpg

c)                  Model timing belt

            Model ini poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui sabuk bergerigi(belt). Penggunaan sabuk bergigi ini tidak menimbulkan bunyi berisik, tidak memerlukan pelumasan, tidak memerlukan penyetelan tegangan,
dan lebih ringan. Oleh karena kelebihan itu,
model timing belt ini lebih banyak diterapkan pada mesin bensin.

Tugas Dan Peran KPK Dalam Pandangan Hukum Memerangi Korupsi

Maaf sebelumnya jika artikel ini tidak sejalan dengan judul blog, tapi saya merasa hal ini penting menambah wawasan penulis dan pembaca dalam mengetahui peran dan tugas kpk demi mendukung kehidupan sejahtera rakyat agar indonesia terhindar dari korupsi.

1.        Sekilas KPK
Dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diberi amanat melakukan pemberantasan korupsi secara profesional, intensif, dan berkesinambungan. KPK merupakan lembaga negara yang bersifat independen, yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.
KPK dibentuk bukan untuk mengambil alih tugas pemberantasan korupsi dari lembaga-lembaga yang ada sebelumnya. Penjelasan undang-undang menyebutkan peran KPK sebagai trigger mechanism, yang berarti mendorong atau sebagai stimulus agar upaya pemberantasan korupsi oleh lembaga-lembaga yang telah ada sebelumnya menjadi lebih efektif dan efisien.
Adapun tugas KPK adalah: koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi (TPK); supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan TPK; melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap TPK; melakukan tindakan-tindakan pencegahan TPK; dan melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.
Dalam pelaksanaan tugasnya, KPK berpedoman kepada lima asas, yaitu: kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas. KPK bertanggung jawab kepada publik dan menyampaikan laporannya secara terbuka dan berkala kepada Presiden, DPR, dan BPK.
KPK dipimpin oleh Pimpinan KPK yang terdiri atas lima orang, seorang ketua merangkap anggota dan empat orang wakil ketua merangkap anggota. Kelima pimpinan KPK tersebut merupakan pejabat negara, yang berasal dari unsur pemerintahan dan unsur masyarakat. Pimpinan KPK memegang jabatan selama empat tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk sekali masa jabatan. Dalam pengambilan keputusan, pimpinan KPK bersifat kolektif kolegial.
Pimpinan KPK membawahkan empat bidang, yang terdiri atas bidang PencegahanPenindakanInformasi dan Data, serta Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat. Masing-masing bidang tersebut dipimpin oleh seorang deputi. KPK juga dibantu Sekretariat Jenderal yang dipimpin seorang Sekretaris Jenderal  yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Republik Indonesia, namun bertanggung jawab kepada pimpinan KPK.
Ketentuan mengenai struktur organisasi KPK diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan masyarakat luas tetap dapat berpartisipasi dalam aktivitas dan langkah-langkah yang dilakukan KPK. Dalam pelaksanaan operasional, KPK mengangkat pegawai yang direkrut sesuai dengan kompetensi yang diperlukan.

2.        Undang - Undang Pendukung

Sejumlah peraturan perundang-undangan yang terkait dengan KPK antara lain:

Sejumlah peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi antara lain :


3.        Fungsi dan Tugas

Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas:

1.    Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.
2.    Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.
3.    Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.
4.    Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi; dan
5.    Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

Dalam melaksanakan tugas koordinasi, Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang :

1.    Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi;
2.    Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi;
3.    Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi yang terkait;
4.    Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi; dan
5.    Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi.

4.        Argumen peran KPK mengenai korupsi di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu Negara dengan kasus korupsi tertinggi didunia. Segala sesuatu yang berhubungan dengan politik di Republik tercinta ini dimanfaatkan sebagai celah untuk melakukan suap atau korupsi. Banyaknya kasus korupsi yang akhir-akhir ini tidak hanya melibatkan nama pejabat yang masih aktif bahkan para mantan pejabat telah melukai hati rakyat Indonesia. Mereka kecewa bukan hanya dengan mental para pejabat negara namun juga kecewa atas buruknya sistem pengawasan dan pelaksanaan operasional sebuah negara. Apalagi dengan adanya wacana mengenai pengampunan atas para koruptor sehingga para koruptor bisa bebas kembali setelah menikmati hasil dari korupsi tersebut.
Menurut saya pribadi, diperlukan sebuah hukuman berat bagi para koruptor sehingga bisa membuat jera para koruptor dan membuat pejabat yang lain menjadi berfikir kembali untuk melakukan korupsi ataupun penyuapan. Karena sekarang hukum yang berlaku di Indonesia ini seolah-olah melindungi para koruptor dari jerat hukum. Apalagi dengan buruknya sistem pemerintahan Indonesia bila dilihat dari kurang maksimalnya tugas dari pihak KPK dalam mengatasi masalah korupsi yang telah membuat masyarakat sudah tidak mau menaruh harapan lagi pada sebuah sistem pemerintahan dan pengawasannya. dan jika dilihat dari sudut pandang agamapun, korupsi jelas dianggap sebagai cara yang tidak baik dalam mengais rezeki karena telah mengambil apa yang sebenarnya menjadi hak orang lain. Korupsi yg terjadi di Indonesia ini juga tidak hanya melibatkan satu orang atau satu pihak saja, melainkan banyak pihak yg turut serta dalam membantu proses korupsi tersebut. KPK selaku pengawas dan pemberantas korupsi harus bisa lebih meningkatkan pengawasannya terhadap oknum yg ingin melakukan korupsi. Dengan adanya kinerja yg baik dari pihak pengawas korupsi, kasus korupsi di Indonesia ini minimal bias lebih berkurang dan membuat para koruptor jera. Dan bagi para penegak hukum di harapkan untuk tidak memandang bulu dan berpihak pada tersangka korupsi manapun demi mewujudkan Indonesia bebas korupsi.

Kelebihan Serta Kekurangan Pada Mesin Turboprop dan Turbofan Pada Pesawat Terbang

1.         Keunggulan dan kekurangan pada mesin turbofan
Turbofan memiliki prinsip kerja menggunakan konsep gas turbin yang  yang menggunakan kipas (fan) berukuran besar yang berada di sisi depan  kompresor serta turbine pada bagian belakangnya. Sama dengan kompresor, kipas juga berada satu poros dengan turbin sehingga energi mekanik putaran kipas berasal dari turbin gas sehinnga kipas turbofan berfungsi untuk memberikan udara dalam jumlah yang lebih besar ke dalam sistem turbofan. Tidak semua udara ini masuk ke sistem gas turbin, akan tetapi sebagian mengalir melewati sisi luar turbofan.
Pemakaian mesin turbofan biasanya adalah pesawat yang mempunyai ketinggian jelajah cukup tinggi dan jarak terbang jelajah yang lebih jauh. Walaupun pemakaian bahan bakar lebih banyak daripada turboprop, namun mesin turbofan lebih cepat dan lebih efektif jika digunakan pada ketinggian jelajah yang cukup tinggi dan kapasitas penumpang pesawat yang menggunakan mesin ini biasanya juga lebih besar. Semakin tinggi, kerapatan udara semakin tipis. Oleh karenanya mesin ini lebih cocok pada ketinggian jelajah yang tinggi karena pesawat bisa terbang sangat cepat dengan gaya hambat yang tidak terlalu besar dibandingkan dengan harus terbang cepat di ketinggian yang tidak terlalu tinggi.
Pada penggunaan mesin turbofan mempunyai beberapa keuntungan yaitu;
1)   Lebih efisien untuk digunakan pada kecepatan subsonik, suara tidak sebising mesin lain.
2)   Mempunyai ketinggian jelajah cukup tinggi dan jarak terbang jelajah yang lebih jauh.
3)   Dapat membawa beban yang banyak.
4)   Gaya dorong yang besar
Adapun kekurangan mesin turbofan ialah;
1)   Penggunaan bahan bakar yang banyak
2)   Bobot mesin yang berat.
3)   Membutuhkan landasan pacu yang panjang.

2.         Keunggulan dan kerugian pada mesin turboprop
Mesin turboprop adalah jenis pesawat pembangkit yang menggunakan turbin gas untuk menggerakkan baling-baling. Turboprop dirancang khusus untuk aplikasi pada pembuangan gas hasil pembakaran yang menggerakkan turbine yang kemudian digunakan untuk menggerakkan baling-baling.
Baling-baling ini digabungkan ke turbin melalui gigi reduksi yang mengubah RPM tinggi pada torsi yang rendah dan RPM rendah pada torsi tinggi. Mesin turboprop umumnya digunakan pada pesawat subsonic kecil, namun beberapa pesawat dilengkapi dengan pesawat turboprop memiliki daya kecepatan melebihi 500 kt (926 km / h, 575 mph).
Pesawat yang menggunakan turboprop (baling-baling) hanya mampu terbang pada ketinggian jelajah tidak terlalu tinggi. Jenis mesin ini sering digunakan pada jarak terbang yang dekat, maka karenanya maskapai yang memiliki rute penerbangan yang tidak terlalu panjang,  menggunakan pesawat bermesin turboprop karena bahan bakar yang dikonsumsi sedikit akan tetapi pesawat yang menggunakan mesin turboprop mempunyai kecepatan yang lambat, seperti pada yang digunakan pada pesawat ATR 72 mempunyai kecepatan maksimum sekitar 500 km/ jam.
Pada penggunaan mesin turboprop mempunyai beberapa keuntungan yaitu;
1)   Lebih efisien untuk digunakan pada jarak penerbangan dekat.
2)   Hemat bahan bakar.
3)   Dapat lepas landas pada landasan pacu pendek
4)   Bobot mesin yang ringan dari pada mesin turbofan
Adapun kekurangan mesin turboprop ialah;
1)   Gaya dorong yang dihasilkan tidak besar.
2)   Terbang pada ketinggian rendah.
3)   Mempunyai kecepatan yang lambat.