PNEUMATIC SYSTEM
1.
PENGERTIAN PNEUMATIC
Pneumatik berasal dari bahasa
Yunani yang berarti udara atau angin.
Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang
dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut dengan sistem Pneumatik.
Dalam penerapannya, sistem pneumatic banyak digunakan sebagai sistem automasi.
Pneumatik adalah suatu filsafat (science)
yang menggunakan tekanan udara (compressed air) untuk mengerjakan sesuatu yang
sifatnya lurus (linear) atau memutar (rotational).
Tenaga
fluida adalah istilah yang mencakup pembangkitan, kendali dan aplikasi dari
fluida bertekanan yang digunakan untuk memberikan gerak. Berdasarkan fluida
yang digunakan tenaga fluida dibagi menjadi pneumatik, yang menggunakan udara,
serta hidrolik, yang menggunakan cairan.
Dasar
dari aktuator tenaga fluida adalah bahwa fluida mempunyai tekanan yang sama ke
segala arah. Dalam sistem pneumatik, aktuator berupa batang piston mendapat
tekanan udara dari katup masuk, yang kemudian memberikan gaya kepadanya.
Gaya inilah yang menggerakkan piston pneumatik, baik maju atau mundur. Pada dasarnya sistem pneumatik dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama keduanya adalah sifat dari fluida kerja yang digunakan. Cairan adalah fluida yang tidak dapat ditekan (incompressible fluid) sedangkan udara adalah fluida yang dapat terkompresi (compressible fluid).
Gaya inilah yang menggerakkan piston pneumatik, baik maju atau mundur. Pada dasarnya sistem pneumatik dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama keduanya adalah sifat dari fluida kerja yang digunakan. Cairan adalah fluida yang tidak dapat ditekan (incompressible fluid) sedangkan udara adalah fluida yang dapat terkompresi (compressible fluid).
Gambar
1 Prinsip kerja pneumatika, gerakan disebabkan oleh adanya tekanan udara.
Udara
sebagai fluida kerja pada sistem pneumatik memiliki karakteristik khusus,
antara lain :
- Jumlahnya tak terbatas
- Mencari tekanan yang lebih
rendah
- Dapat dimampatkan
- Memberi tekanan yang sama rata
ke segala arah
- Tidak mempunyai bentuk
(menyesuaikan dengan tempatnya)
- Mengandung kadar air
Pada
sistem pneumatik terdapat beberapa komponen utama, yaitu
- sistem pembangkitan udara
terkompresi yang mencakup kompresor, cooler, dryer, tanki penyimpan
- unit pengolah udara berupa
filter, regulator tekanan, dan lubrifier (pemercik oli) yang lebih dikenal
sebagai Air Service Unit
- Katup sebagai pengatur arah,
tekanan, dan aliran fluida
- Aktuator yang mengkonversikan
energi fluida menjadi energi mekanik
- Sistem perpipaan
- Sensor dan transduser
- Sistem kendali dan display
Pada gambar 2 menunjukkan suatu sistem pneumatik yang
disederhanakan. Untuk mengendalikan katup diperlukan suatu kontroler. Kontroler
ini dapat berupa rangkaian pneumatik ataupun rangkaian elektrik. Sistem
pneumatik menggunakan rangkaian kontroler elektrik disebut sebagai sistem
elektro-pneumatik.
Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang
menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan
adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik
dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu
pengetahuan dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau
gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam
mana terjadi proses-proses pneumatik. Dalam bidang kejuruan teknik pneumatik
dalam pengertian yang lebih sempit lagi adalah teknik udara mampat (udara
bertekanan).
Susunan sistem pneumatik
adalah sebagai berikut :
a. Catu daya (energi supply)
b. Elemen masukan (sensors)
c. Elemen pengolah (processors)
d. Elemen kerja (actuators)
a. Catu daya (energi supply)
b. Elemen masukan (sensors)
c. Elemen pengolah (processors)
d. Elemen kerja (actuators)
2.
SISTEM PNEUMATIC DAN FUNGSI PADA BAGIAN
- Air
Compressor
a.
Mengadakan
tekanan udara (compressed air) sebagai sumber tenaga dari system pneumatic.
- Aftercooler
a.
Mendinginkan
udara panas dari compressor
b.
Membuang
sebagian besar lembab (condensate), Minyak (oil), Debu (dust).
- Main
Line Air Filter
a.
Menyaring
debu halus
b.
Membuang
sisa lembab dan minyak
- Refrigerated
Air Dryer
a. Membuat udara agar kering. Setelah
melewati alat 2, 3 dan 4, udara menjadi sejuk, bersih dan kering yang
dibutuhkan oleh peralatan berikutnya untuk kesempurnaan operasi dari system
pneumatic.
- Air Filter
a. Menyaring kotoran yang terdapat
dalam pipa
b. Membuang lembab (drain).
- Air Pressure Reducing Valve
a. Mengurangi tekanan utama (main)
sesuai kebutuhan.
- Air Lubricators
a. Menyiram minyak bersih sebagai
pelicin cylinder agar tidak cepat haus.
- Air Silinder
a. Peredam suara dari pembuangan udara
(exhaust)
b.
Menjaga
kotoran luar untuk memasuki lubang valve.
- Air
Flow Change Solenoid Valve.
a.
Alat
pengatur jalannya udara yang digerakkan oleh listrik (solenoid).
- Speed
Control Valve
a.
Mengatur
kecepatan cylinder
- Air
Cylinder
a.
Alat
dimana tenaga udara tertekan (compressed air) digunakan untuk mengadakan
pergerakan linear atau rotasi.
pergerakan linear atau rotasi.
Ada
3 Sistem Tekanan pada Sistem Pneumatic
1.
Sistem Tekanan Tinggi
Untuk sistem tekanan
tinggi, udara biasanya disimpan dalam tabung metal (Air Storage Cylinder) pada
range tekanan dari 1000 – 3000 Psi, tergantung pada keadaan sistem.Tipe dari
tabung ini mempunyai 2 Klep, yang mana satu digunakan sebagai klep pengisian,
dasar operasi Kompresor dapat dihubungkan pada klep ini untuk penambahan udara
kedalam tabung. Klep lainnya sebagai klep pengontrol. Klep ini dapat sebagai
klep penutup dan juga menjaga terperangkapnya udara dalam tabung selama sistem
dioperasikan.
2.
Sistem Tekanan Sedang.
Sistem Pneumatik
tekanan sedang mempunyai range tekanan antara 100 – 150 Psi, biasanya tidak
menggunakan tabung udara. Sistem ini umumnya mengambil udara terkompresi
langsung dari motor kompresor
3.
Sistem Tekanan Rendah.
Tekanan udara rendah
didapatkan dari pompa udara tipe Vane. Demikian pompa udara mengeluarkan
tekanan udara secara kontinu dengan tekanan sebesar 1 –10 Psi. ke sistem
Pneumatik.
4.
Sistem Sumber Udara Pneumatic
Sumber
udara pneumatic merupakan perangkat yang menghasilkan udara pneumati berserta
perangkat yang ada pada jalur udara pneumatic.
- Penyedia udara/Kompressor
adalah mesin yang menghasilkan udara pneumatic dengan tekanan kerja yang
dipakai dalam sistem pneumatic (2,5 ~ 7 bar)
- Tangki atau pengumpul
udara/header berupa sistem pengumpul udara pneumatic (storage) sementara
sebelum distribusi
- Filter digunakan untuk
menyaring udara pneumatic dari kotoran. Penyaring filter ini disesuaikan
dengan kebutuhan udara pneumatic
- Driyer /pengering digunakan
untuk mengeringkan udara pneumatic dari uap air
- Pemisah air, sistem pemisah air
ini biasanya dibuat dalam suatu sistem yang lengkap dengan pressure
regulator. Digunakan untuk memisahkan kadar air dalam udara pneumatic
- System pelumas, digunakan untuk
aplikasi kusus terhadap instrumentasi pneumatic
- Meter pneumatic /manometer
berupa indikator tekanan pada suatu jalur atau tangki pneumatic
- Sumber tekanan berupa terminal
dari suatu header atau jalur lain
A.
Katup Kontrol Arah ( KKA )
Katup kontrol arah adalah alat atau instrumentasi pneumatic
yang berfungsi sebagai switch/saklar aliran udara. Pensaklaran yang
diaplikasikan memiliki banyak sistem, diantaranya memakai coil selenoid, penggerak
tangan atau mekanik lain. KKA juga difungsikan sebagai serangkaian fungsi
logika atau timer pneumatik. Penggambaran simbol KKA pada sistem peumatik
1.
Simbol
2.
Penomoran
pada Lubang
Sistem
penomoran yang digunakan untuk menandai KKA sesuai dengan DIN ISO 5599. Sistem huruf
terdahulu digunakan dan sistem penomoran dijelaskan sebagai berikut :
3.
Metode
Pengaktifan
Metode
pengaktifan KKA bergantung pada tugas yang diperlukan . Jenis pengaktifan
bervariasi ,seperti secara mekanis, pneumatis, elektris dan kombinasi dari semuanya.
Simbol metode pengaktifan diuraikan dalam standar DIN 1219 berikut ini :
Contoh Simbol Aplikasi KKA sebagai berikut:
Contoh Simbol Aplikasi KKA sebagai berikut:
B.
Actuator Cylinder
Actuator cylinder adalah katup yang digunakan untuk
menggerakkan beban berat. Memiliki 2 type, single action dan double action.
Single action dimana pergerakan batang aktuator setengahnyadilakukan oleh
pegas, sedangkan double action dua pergerakan keluar dankedalam sama dilakukan
oleh pneumatic.
Berikut ini adalah symbol dan gambar aktuator System single
action, input di bagian belakang pneumatic akan mendorong batang keluar.
Jika udara pneumatic off maka batang kembali kebelakang
dengan pegas
System double action, dua input
pneumatic digunakan untuk mendorong batang keluar dan kedalam
Aktuator yang paling banyak digunakan pada rangkaian
pneumatik adalah silinder. Silinder dapat bergerak maju (extend) atau mundur
(retract) dengan cara mengarahkan aliran udara bertekanan ke satu sisi dari
piston menggunakan katup pengatur arah.
Pada gambar 3 Rangkaian dasar pengendali silinder kerja
tunggal pada keadaan (i) mundur dan (ii) maju. Gambar 3 menunjukkan rangkaian
pengendali silinder kerja tunggal menggunakan katup, yaitu katup 3/2 dengan
pegas. Pada saat katup tidak aktif, ruang dalam silinder terhubung dengan
atmosfer, sehingga karena adanya gaya pegas silinder dalam keadaan mundur
seperti ditunjukkan pada Gambar 3(a). Jika katup diaktifkan maka udara
bertekanan akan masuk ke silinder dan menghasilkan gaya tekan yang mengatasi
gaya pegas sehingga silinder akan bergerak maju seperti terlihat pada Gambar
3(a). Saat ini dalam penggunaannya pneumatik banyak dikombinasikan dengan
sistem elektrik. Rangkaian
elektrik berupa saklar, solenoid, dan limit switch digunakan sebagai penyusun sistem kendali katup. Untuk aplikasi yang cukup rumit digunakan PLC (Programmable Logic Controller) yaitu kontroler yang dapat diprogram.
elektrik berupa saklar, solenoid, dan limit switch digunakan sebagai penyusun sistem kendali katup. Untuk aplikasi yang cukup rumit digunakan PLC (Programmable Logic Controller) yaitu kontroler yang dapat diprogram.
C.
Check Valve
Merupakan valve dengan mekanisme nonreturn, sistem pegas dan
katupnya hanya memperbolehkan aliran udara lewat dengan satu arah saja. Check
valve ini banyak digunakan
pada
rangkaian pengaman2 pneumatic.
Symbol
dari chek valve adalah sebagai berikut
Perancangan Sistem Kontrol
Pneumatik terdapat
arsitektur dan bagian-bagian yang menyangkut fungsi kerja alat tersebut.
Perancangan sistem kontrol pneumatik mengacu pada diagram alir sistem.Diagram Alir adalah diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara
penggambaran yang benar. Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca
rangkaian, sehingga mempermudah pada saat merangkai atau mencari kesalahan
sistem
pneumatik.
pneumatik.
Tata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan
dengan
diagram alir dari mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir dari
bawah menuju ke atas dari gambar rangkaian. Elemen yang dibutuhkan untuk
catu daya akan digambarkan pada bagian bawah rangkaian secara simbol
sederhana atau komponen penuh dapat digunakan. Pada rangkaian yang lebih
luas , bagian catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus dan berbagai
distribusi sambungan dapat digambarkan tersendiri.
diagram alir dari mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir dari
bawah menuju ke atas dari gambar rangkaian. Elemen yang dibutuhkan untuk
catu daya akan digambarkan pada bagian bawah rangkaian secara simbol
sederhana atau komponen penuh dapat digunakan. Pada rangkaian yang lebih
luas , bagian catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus dan berbagai
distribusi sambungan dapat digambarkan tersendiri.
Diagram alir mata rantai kontrol dan elemen-elemennya
digambarkan
sebagai berikut:
sebagai berikut:
A. Keuntungan
Menggunakan Pneumatik
Penggunaan udara kempa dalam sistim pneumatik memiliki
beberapa keuntungan antara lain dapat disebutkan berikut ini :
• Ketersediaan yang tak terbatas, udara tersedia di alam
sekitar kita dalam jumlah yang tanpa batas sepanjang waktu dan tempat.
• Mudah disalurkan, udara mudah disalurkan/pindahkan
dari satu tempat ke tempat lain melalui pipa yang kecil, panjang dan berliku.
• Fleksibilitas temperatur, udara dapat fleksibel
digunakan pada berbagai temperatur yang diperlukan, melalui peralatan yang
dirancang untuk keadaan tertentu, bahkan dalam kondisi yang agak ekstrem udara
masih dapat bekerja.
• Aman, udara dapat dibebani lebih dengan aman selain
itu tidak mudah terbakar dan tidak terjadi hubungan singkat (kotsleiting) atau
meledak sehingga proteksi terhadap kedua hal ini cukup mudah, berbeda dengan
sistim elektrik yang dapat menimbulkan kostleting hingga kebakaran.
• Bersih, udara yang ada di sekitar kita cenderung
bersih tanpa zat kimia yang berbahaya dengan jumlah kandungan
pelumas yang dapat diminimalkan sehingga sistem pneumatik aman digunakan untuk
industri obat-obatan, makanan, dan minuman maupun tekstil
• Pemindahan daya dan Kecepatan sangat mudah diatur.
udara dapat melaj dengan kecepatan yang dapat diatur dari rendah hingga tinggi
atau sebaliknya. Bila Aktuator menggunakan silinder pneumatik, maka kecepatan
torak dapat mencapai 3 m/s. Bagi motor pneumatik putarannya dapat mencapai
30.000 rpm, sedangkan sistim motor turbin dapat mencapai 450.000 rpm.
• Dapat disimpan, udara dapat disimpan melalui tabung
yang diberi pengaman terhadap kelebihan tekanan udara. Selain itu dapat
dipasang pembatas tekanan atau pengaman sehingga sistim menjadi aman.
• Mudah dimanfaatkan, udara mudah dimanfaatkan baik
secara langsung missal untuk membersihkan permukaan logam dan mesin-mesin,
maupun tidak langsung, yaitu melalui peralatan pneumatik untuk menghasilkan
gerakan tertentu.
B. Kerugian
/ kelemahan Pneumatik
Selain memiliki kelebihan seperti di atas, pneumatik
juga memiliki beberapa
kelemahan antara lain:
• Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara. Udara
kempa harus dipersiapkan secara baik hingga memenuhi syarat. memenuhi kriteria
tertentu, misalnya kering, bersih, serta mengandung pelumas yang diperlukan
untuk peralatan pneumatik. Oleh karena itu sistem pneumatik memerlukan
instalasi peralatan yang relatif mahal, seperti kompressor, penyaring udara,
tabung pelumas, pengeering, regulator, dll.
• Mudah terjadi kebocoran, Salah satu sifat udara
bertekanan adalah ingin selalu menempati ruang yang kosong dan tekanan udara
susah dipertahankan dalam waktu bekerja. Oleh karena itu diperlukan seal agar
udara tidak bocor. Kebocoran seal dapat menimbulkan kerugian energi. Peralatan
pneumatik harus dilengkapi dengan peralatan kekedapan udara agar kebocoran pada
sistim udara bertekanan dapat ditekan seminimal mungkin.
• Menimbulkan suara bising, Pneumatik menggunakan sistim
terbuka, artinya udara yang telah digunakan akan dibuang ke luar sistim, udara
yang keluar cukup keras dan berisik sehingga akan menimbulkan suara bising
terutama pada saluran buang. Cara mengatasinya adalah dengan memasang peredam
suara pada setiap saluran buangnya.
• Mudah Mengembun, Udara yang bertekanan mudah
mengembun, sehingga sebelum memasuki sistem harus diolah terlebih dahulu agar
memenuhi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar